Merubah kebiasaan itu sulit.
Benar gak sih? Saya biasa banget ya mencari bakwan/ tempe mendoan
atau pisang goreng ditukang gorengan sepulang kerja. Saya juga biasa beli
keripik-keripik di warung depan kost.
Really? Haha, padahal sepaginya sudah niat akan DIET. Tapi
kebiasaan mencari gorengan dan keripik itu jauh dari kata diet. Masi
setengah-setengah niatnya ya saya. Diet untuk menjadi lebih sehat itu banyak sekali tantangannya ya, terutama pada hawa nafsu diri sendiri...
Bagi saya diet itu ya habbit, jadi butuh proses yang panjang dan memang sulit supaya jadi kebiasaan di badan kita.
Diet itu enggak instan, karena proses yang instan itu biasanya berhasil "goals" yang instan juga. Misal nih, diet 1 minguu benar-benar hanya konsum buah dan sayur, benar-benar zero carbo dan langsung menurun berat badannya setelah seminggu diet, Tapi di minggu kedua coba makan nasi semangkuk kecil saja, berat badan bisa naik seperti semula sebelum diet. Hasilnya juga instan... Cepat hilangnya. Oleh karena itu, dimata saya diet itu habbit untuk menjadi lebih sehat bukan proses instan untuk menurunkan berat badan sih.
Jujur saya masih memperbolehkan diri saya untuk sesekali makan makanan yang saya suka seperti gorengan dan keripik depan kost itu. Hanya saja porsiannya saja diperkecil, jadi yang saya konsumsi tidak banyak.
Jujur saya masih memperbolehkan diri saya untuk sesekali makan makanan yang saya suka seperti gorengan dan keripik depan kost itu. Hanya saja porsiannya saja diperkecil, jadi yang saya konsumsi tidak banyak.
I prefer eat a ton of veggies to
prevent from crave ‘til i feel full.
Craving makes you want to eat a bulk of anything in front of you, no exception. This isnt help you to lose weight loh. Beneran.. Karena saya sering mengalami hal ini.
Craving makes you want to eat a bulk of anything in front of you, no exception. This isnt help you to lose weight loh. Beneran.. Karena saya sering mengalami hal ini.
Last weekend I went to salad bar named “Se.rasa Salad Bar”, it located
near my rent room, so it easy to visit there. Saya merasa tertarik dengan
konsep healthy nya mereka, ya judulnya aja salad bar pasti yang dijual itu
beragam sayuran dan buah-buahan, ada additional
kacang-kacangan dan mereka juga sediakan 8 macam dressing berbasic mustard,
mayo dan olive oil.
Waktu kesana saya memilih dressing berbahan dasar mayonaise yang
dicampur bawang putih. Untuk sayurnya saya pilih sayuran yang ga dijual di
warung... Supaya apa? Supaya ngerasain aja
sih. Saya pilih Alfalfa sprout, edamame, baby tomatoes, red lettuce, dan
sawi-sawian. Rasanya?.. ya sayuran segar campur garlic mayo.
Saya enggak bilang itu enak, tapi saya juga enggak ngecap itu makanan enggak
enak. Kalau dibandingkan dengan ayam pop/ ayam bakar di tukang nasi padang
ya jelas lebih enak makanan di tukang nasi padang. Tapi kalau memilih menjadi tetap
bugar atau kolesterol menumpuk, saya lebih prefer
saladnya.
Kadang kita takut makanan sehat
itu enggak enak karena tanpa garam gula
jadi kurang gurih, tanpa santan dan penyedap lainnya jadi kurang umami. Tapi
potensi menjadi gemuk atau kolesterol meningkat itu lebih banyak datang ke
tubuh kalau kita tidak membiasakan diri merubah diet/ pola hidup ke arah yang
lebih sehat. Mungkin sesekali makan ayam pop/ ayam bakar ditukang nasi padang
diperbolehkan, tapi tidak setiap hari. Sekali lagi, kita tinggal pilih mau
hidup sehat atau hidup penuh bahaya.. J
Tidak ada komentar