![]() |
source: pinterest |
Pada post
“Si Jomblo Radikal Bebas” saya membahas
sedikit tentang antioksidan. Si penangkal Radikal Bebas. Satu-satunya yang
paham bagaimana cara menjinakkan si jomblo satu itu tanpa merusak jatidiri
antioksidan. Rasanya seperti benar berbicara tentang dua manusia yang bernama
Radikal Bebas dan Antioksidan. Padahal mereka hanya senyawa.
Kali
ini saya ingin membagikan sedikit yang saya tahu mengenai antioksidan.
Antioksidan itu biasa disebut juga dengan aox, sumbernya bisa dari banyak
bahan. Bahan-bahan yang menjadi sumber antioksidan itu biasanya tinggi akan
kandungan vitamin A, C dan E, flavonoid atau karotenoidnya.
Vitamin
A dan karotenoid
Biasanya
vitamin A itu bagus untuk mata dan biasanya ada disatu sumber dengan
karotenoid. Contoh sumber vitamin A dan karotenoid ini seperti wortel, ubi
kuning, dan labu kuning. Karotenoid juga punya pigmen warna oranye, jadi
bahan pangan alami yang berwarna oranye biasanya mengindikasikan bahwa bahan
tersebut tinggi akan karotenoid dan vitamin A.
Vitamin
E
Vitamin
E ini mengandung tokoferol yang berfungsi sebagai antioksidan. Kalau dilihat
dari gugus kimianya, vitamin E banyak terkandung dalam bentuk minyak. Iya kok
ada kalanya minyak/lemak juga baik dan memang dibutuhkan tubuh. Bagus untuk
kekenyalan kulit. Tapi minyak/lemak yang seperti apa? Biasanya lemak nabati itu
lebih baik. Kandungan vitamin E biasanya banyak terdapat pada biji-bijian dan
kacang-kacangan atau di alpukat. Contoh biji-bijian yang mengandung vitamin E
itu adalah biji bunga matahari atau biasa kita jumpai dengan sebutan koaci,
atau kuaci? ya itu yang Hamtaro suka dan biasa suka saya beli saat sedang
banyak waktu luang. Selain biji bunga matahati, vitamin E juga bisa didapatkan
dari kacang tanah dan kacang almond, dari ikan laut dan udang dan buah zaitun.
Vitamin
C
Bahan
pangan yang mengandung vitamin C tinggi ini biasanya memiliki asiditi yang
tinggi atau rasanya masam. Contohnya jeruk, lemon, apel, jambu batu, nanas dan
stroberi dan masih banyak lagi. Bisa jadi buah kesemek juga mengandung vitamin
C yang tinggi. Mereka memiliki vitamin C yang banyak dimana semakin asam rasanya
makan semakin banyak kandungan vitamin C nya. Namun, vitamin C ini sifatnya
sangat tidak stabil alias mudah rusak. Disimpan ditempat panas sedikit atau
dikupas dan dibiarkan terbuka sedikit, kandungan vitamin C di bahan tersebut
bisa berkurang. Jadi sebaiknya bahan pangan yang mengandung vitamin C disimpan
ditempat sejuk atau dingin. Atau setelah apelmu dikupas dan tidak habis
sekaligus sebaiknya apel tersebut dibungkus kembali dengan rapat menggunakan
plastik cling wrap agar tidak mencokelat.
Flavonoid.
Flavonoid
itu seperti karotenoid, senyawa yang memiliki pigmen atau warna. Kalau
flavonoid ini memiliki warna merah-ungu-biru. Flavonoid warnanya bisa berubah
diantara ketiga warna itu berdasarkan tingkat keasaman bahannya. Untuk pH basa
biasanya berwarna biru, sedangkan ungu ke merah itu cenderung memiliki pH lebih
rendah atau lebih asam. Contoh bahan pangan yang memiliki flavonoid dimuka bumi
ini yang saya tahu cukup banyak kok. Ada stroberi, bunga telang, ubi
ungu, manggis, delima merah, buah naga merah, kol ungu, buah bit, buah arbei,
rosella dan masih banyak lagi. Tapi, flavonoid sifatnya hampir sama dengan
vitamin C, kurang stabil dan mudah rusak apa lagi jika terkena panas.
Antioksidan
itu banyak terdapat di sumber pangan alami kok seperti pada sayuran dan
buah-buahan bahkan di daging-daginan seperti pada hewan lain. Dan sebenarnya
sumber antioksidan tidak hanya dari vitamin-vitamin yang saya sebutkan diatas.
Beberapa masuk ke jenis mineral juga. Kamu tinggal pilih mana makanan sehat
yang paling kamu suka dan yang paling mudah didapatkan. Enggak selamanya
yang sehat itu enggak enak, kan?
Xoxo
Ale
Mantap :D
BalasHapus